KIAT PENGEMBANGAN LITERASI DI ERA DIGITAL

Date:

Oleh : SANTINI, S.Pd – Mahasiswa Sementer II PGSD UT – NIM : 859135881

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Berlangsungnya revolusi digital memiliki dampak perubahan peradaban di masyarakat, Setiap perubahan, meskipun perubahan yang lebih baik, pasti ada ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan itulah yang harus diadaptasi menjadi kenyamanan. Anak-anak generasi masa kini merupakan generasi digital native, yaitu mereka yang sudah mengenal media elektronik dan digital sejak lahir, dan ini memiliki dampak negatif bagi perkembangan anak usia dini apabila kurangnya pengawasan.

Anak usia dini mudah menerima hal – hal baru sehingga mudah memperoleh pendidikan. Karakter anak usia dini mudah dibentuk, pembentukan karakter di usia dini akan berpengaruh pada pembentukan karakter di usia selanjutnya. Untuk mengurangi dampak negatif dari pengaruh media elektronik maka dari itu perlu penguatan karakter pada anak usia dini. Dalam pembentukan karakter anak usia dini perlunya beberapa hal yang harus diterapkan, seperti: Berkomunikasi dengan baik dan santun. Menjadi pendengar yang baik Menghormati orang lain. Dapat bekerjasama, dan Perhatian terhadap orang lain.

Oleh karena itu orang tua perlu menumbuhkan minat baca anak sejak dini agar anak tidak kecandun dengan yang namanya gadget. Apalagi anak zaman sekarang seneng sekali main game online sampai lupa waktu. Bahkan terkadang sampai lupa makan sehingga itu berdampak sangat tidak baik untuk kesehatan anak-anak. Anak kurang bergeraksehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena sejatinya anak itu harus bergerak aktif untuk merangsang perkembangan fisik motoriknya. Bagaimana caranya menumbuhkan minat baca anak sejak dini. Penumbuhan minat baca melalui kegiatan membaca 15 menit ( Permendikbud 23 /2015 ). Melalui mendengar , menyimak , dan berkomunikasi bisa dilatih dengan cara – cara berikut :
Mengajak anak bercakap-cakap, bercerita pada anak, mendorong anak bertanya dan memberi pendapat, mendengarkan anak berbicara sampai selesai dan tidak memotong pembicaraan anak, memberikan kesempatan pada anak untuk ‘menggambar’ atau’ menulis’ atau membuat coret-coetan dan menjelaskan maksudnya, serta memberikan pujian terhadap hasil coretan /gambar/tulisan anak

Cara membacakan buku kepada anak :

Membantu anak mengenal buku dengan menunjukkan judul buku dan membaca perlahan sambil menunjukkan tulisan. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana , dan menceritakan isi buku dengan menunjuk beberapa kata. Membacakan cerita dengan ekspresi mimik muka, gerak tubuh , dan nada suara.

Untuk memberi semangat anak-anak agar menjadi pembaca adalah melakukan kegiatan bersama-sama anak untuk melihat , membaca, dan menikmati buku. Akan tetapi orang tua kadangkala tidak selalu dapat hadir menemani anak untuk membaca atau bercerita. Oleh karena itu, dapat digunakan media audio yang dapat menggantikan sementara kehadiran orang tua ketika anak berinteraksi dengan buku. Hal ini dapat pula merupakan variasi kegiatan bagi anak.

Rekaman cerita pada Tape sangat bagus untuk semua kesempatan bila orang tua tidak dapat memberikan perhatian penuh kepada anak. Namun rekaman ini bukanlah pengganti untuk perhatian dan sertanya orang dewasa seperti yang diberikan dengan pembaca buku kepada anak. Orang tua dapat merekam cerita itu untuk mereka sehingga kapan saja diinginkan, mereka dapat mendengarkan cerita itu sambil melihat bukunya. Pembacaan dengan suara yang dikenal akan lebih dihargai daripada merekam yang dibeli. Jangan lupa untuk merekam isyarat yang menandakan bahwa mereka harus membuka tiap halaman berikutnya.

Seorang anak yang terbiasa menggunakan buku-buku akan menyerap banyak informasi yang diperlukan sebelum ia belajar membaca . Ia akan memahami, misalnya bahwa kita selalu mulai dari depan dan bergerak ke belakang, dan bahwa kita menangani tiap halaman dari atas ke bawah. Tiap baris dari kiri ke kanan, bahwa gambar-gambar dapat membantu memahami kata-kata, bahwa kata-kata dipisahkan oleh spasi kosong , bahwa suatu cerita mempunyai awal, bagian tengah, dan akhir serta sering mengikuti pola.

Menggunakan buku bersama seorang anak juga merupakan cara yang sangat bagus untuk membantu mengembangkan daya pemahaman dan bicara, mendengarkan dan berkonsentrasi, serta pengamatannya, semua ini penting dalam proses belajar membaca. Ada manfaat lain yaitu buku membentuk suatu ikatan antara orang-orang yang menikmati buku bersama-sama. Buku – buku merangsang daya khayal dan mendorong pengembangan emosional karena anak itu mulai menghargai bagaimana perasaan orang lain. Buku – buku memperluas pengetahuan akan dunia memperkenalkan kepadanya situasi – situasi baru dan memperdalam pemahamannya akan hal – hal yang telah dialaminya.

Kebiasaan membaca buku bisa di mulai sejak anak masih bayi. Bayi kecil dapat menikmati gerakan halaman – halaman yang di buka, bunyi kertas, dan bunyi suara anda ketika berbicara atau membaca. Pada awalnya, mereka melihat gambar semata – mata sebagai warna – warna, bentuk, dan pola. Lambat laun bentuk – bentuk itu menjadi dikenal dan dapat dikenali, dan mereka mulai menghubungkan bunyi – bunyi spesifik dengan setiap bentuk.

Gunakan buku – buku bersama anak sesering ia menginginkan dan sedapatnya anda menyisihkan waktu. Kemudian anda dapat memperpanjang pertemuan. Paling tidak usahakan selalu ada satu buku dalam sehari. Menikmati buku secara bersama – sama merupakan suatu bagian penting dari pengalaman dini, tetapi buku – buku dapat dinikmati bila dilihat sendiri dari usia dini. Berilah semangat kepada anak sejak awal untuk melihat sendiri buku – buku. Ia akan memandangi gambar – gambarnya. Ini mungkin akan terjadi bila ia menyaksikan orang – orang di sekitarnya memandangi buku. Semoga kita bisa membiasakan anak sejak usia dini untuk membaca buku. Agar ia senang membaca buku dan tidak kecanduan gadget. (KS)

Artikel ini diterbitkan untuk memenuhi tugas Metode Pengembangan Bahasa oleh penulis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

iklan caleg iklan caleg

Populer

More like this
Related

DISIPLIN POSITIF MULAI DARI RUMAH HINGGA KE SEKOLAH

Penulis : Nasruddin, S.HI - Mahasiswa Program Pascasarjana Manajemen...

PERAN GURU UNTUK SISWA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI

Oleh : Riska Harmelia – Mahasiswa Semester III Pendidikan...

Problem Based Blended Learning sebagai Bentuk Implementasi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Oleh : Fahmi Yahya - Dosen Pendidikan Fisika Universitas Samawa, Mahasiswa...

PARADIGMA PENDIDIKAN PROGRESIF PROFETIK SEBAGAI PILAR PENDIDIKAN BERPENCIRI DALAM MENGHADAPI TANTANGAN PENDIDIKAN GLOBAL

OLEH: SYAIFULLAH, S.Ag - Mahasiswa Program Pascasarjan Manajemen Inovasi...