Pudarnya Penggunaan Bahasa Indonesia Dikalangan Remaja

Date:

Kabarsumbawa.com (07/01/2020)

Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi antara anggota masyarakat, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Banyak di kalangan remaja saat ini tidak memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia baik dalam berinteraksi atau berkomunikasi tidak sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Salah satu yang menyebabkan pudarnya bahasa Indonesia yaitu banyak remaja sekarang menggunakan bahasa gaul dalam berkomunikasi atau berinteraksi. Kenapa bahasa gaul menjadi penyebabnya? Karena bahasa gaul adalah bahasa khas remaja (kata-kata yang diubah-ubah sedemikian rupa, sehingga hanya bisa di mengerti di antara mereka) bisa dipahami oleh hampir seluruh remaja di tanah air yang terjangkau oleh media massa.

Contoh bahasa gaul yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Gue (saya);
2. Lo (kamu);
3. Nyokap (ibu);
4. Bokap (bapak);
5. Yank (sayang);
6. Mager (malas gerak);
7. Leh ugha (boleh juga) dan lain sebagainya.

Selain dari bahasa gaul yang menjadi penyebab pudarnya, terdapat faktor lain juga yakni penggunaan bahasa daerah. Kenapa demikian? Karena seperti yang kita ketahui sekarang bahwa masih banyak remaja yang menggunakan bahasa daerah. Contohnya dalam dunia pendidikan di jenjang Universitas masih banyak mahasiswa yang menggunakan bahasa daerah, walaupun dalam sebuah Universitas terdapat dari berbagai daerah mahasiswa, seharusnya bahasa yang digunakan tentu bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Akan tetapi, sekarang para mahasiswa masih menggunakan bahasa dari daerahnya masing-masing.

Dampak negatif dari pudarnya bahasa Indonesia adalah sangat berefek ketika remaja saja tidak mengetahui kaidah-kaidah dari bahasa Indonesia itu sendiri yang merupakan bahasa persatuan. Dimana Indonesia memiliki beragam suku dan beragam bahasa. Jadi dengan adanya bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi antara suku yang satu dengan suku yang lainnya. Adapun dampak positifnya yakni sebagai bahan lelucon sesama teman sehingga menambah keakraban.

Solusi agar tidak pudarnya bahasa Indonesia dikalangan remaja yaitu adanya kesadaran dari diri kita masing-masing bahwa bahasa Indonesia itu sangat penting.

Oleh: Kurnilah
Mahasiswa Pendidikan Guru Mardrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Agama Islam (FA’i) Universitas Muhammadiyah Mataram

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

iklan DPRD iklan caleg

Populer

More like this
Related

DISIPLIN POSITIF MULAI DARI RUMAH HINGGA KE SEKOLAH

Penulis : Nasruddin, S.HI - Mahasiswa Program Pascasarjana Manajemen...

PERAN GURU UNTUK SISWA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI

Oleh : Riska Harmelia – Mahasiswa Semester III Pendidikan...

Problem Based Blended Learning sebagai Bentuk Implementasi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Oleh : Fahmi Yahya - Dosen Pendidikan Fisika Universitas Samawa, Mahasiswa...

PARADIGMA PENDIDIKAN PROGRESIF PROFETIK SEBAGAI PILAR PENDIDIKAN BERPENCIRI DALAM MENGHADAPI TANTANGAN PENDIDIKAN GLOBAL

OLEH: SYAIFULLAH, S.Ag - Mahasiswa Program Pascasarjan Manajemen Inovasi...