Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Pengeriman tenak baik Sapi, Kerbu dan Kuda dari Kabupaten Sumbawa mengalami penurunan yang signifikan di tahun 2019 ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Sumbawa, Abdul Murat, belum lama ini.
Menurutnya, secara umum penurunan terjadi sejak diberlakukan Peraturan Gubernur (Pergub) 25 tahun 2005 dangan persyaratan bobot ternak minimal 300 kilo gram.
“Secara umum memang sejak berlaku pengiriman ternak sesuai dengan pergub 25 tahun 2005 dengan persyaratan harus 300 kg seara umum pengiriman turun,” terangnya. Senin (01/07/2019).
Dimana sebelum pemberlakuan Pergub tersebut, biasanya pihaknya bisa melayani 5 perusahaan perhari, namun sekarang pihaknya hanya bisa melayani 2 perusahaan saja perminggunggu.
“Penurunan pengiriman ini cukup signifikan, biasanya kami melayani 5 perusahan perhari, sekarang seminggu hanya 1 atau 2 perusahaan. Penurunannya sangat derastis sekali karena memang masyarakat kita kesulitan untuk bisa mencapai 300. 1 perusahaan 15 okor sapi, 10 ekor kerbau dan 15 ekor kuda perkali pengiriman,” jelasnya.
“Pada Januari sebanyak 1972 ekor , Februari 1443 ekor, Maret 1443 ekor, April 1050 ekor, Mei 629 ekor, Juni 133 ekor. Terus mengalami penurunan,” imbungnya.
Meski demikina kata dia, terdapat nilai positif yang dapat diambil setelah penerapan pergub tesebut yakni, menjadi pemaju bagi peternak yang dulunya pembudidayaannya secara konfensional, sekarang bisa secara intensif melalui program penggemukan sehingga dapat mengejar bobot yang ditargetkan.
“Saat ini memang susah mencari bobot ternak yang 250 kilo ataupun 300 kilo karena baru umur 1,5 tahun sudah di kirim, akibatnya kelangkaan terhadap ketersediaan sapi jantan di Kabupaten Sumbawa. Saat ini kita mengacu kepada pergub dengan standar 300 itu, jadi ada ruang sapi-sapi itu berkembang,” pungkasnya. (KS/aly)
