Sukses Tanpa Duduk Di Bangku Sekolah ?

Date:

Oleh: Novitasari, Mahasiswi  Pendidikan Bahasa dan. Sastra Indonesia , UMM Malang

KabarSumbawa.com – Mengenyam bangku sekolah merupakan hal wajib yang harus dialami para generasi muda demi masa depan yang cerah. Namun, hal itu menjadi tidak wajib bagi mereka yang berada di kalangan bawah karena harus terperangkap dalam keadaan ekonomi. Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari saja mereka harus kesana kemari mencari pinjaman uang, apalagi harus mengeluarkan sekarung uang untuk membeli ilmu sangat mustahil bagi mereka. Dalam hati mereka tentu saja ada keinginan untuk bersekolah seperti teman-teman sebaya pada umumnya. Namun apalah daya mereka, apabila mereka tetap memaksa untuk bersekolah apa yang bisa mereka gadaikan untuk melunasi biaya sekolah jika untuk mendapat sesuap nasi saja pun sangat susah.

Dengan alasan keterbatasan ekonomi itulah yang menjadikan para orang tua untuk memaksa anaknya ikut membanting tulang demi kelangsungan hidup keluarga. Banyak anak-anak yang masih sangat kecil yang umumnya di masa itu harusnya mereka masih bersenang-senang dengan temannya, mereka sudah harus menyusuri jalan dengan gitar di pelukan dan menyodorkan tangan ke kaca mobil orang-orang yang tak kurang akan uang. Mau tidak mau, terpaksa tidak terpaksa mereka harus melakukan hal itu setiap hari demi sesuap nasi dibandingkan mereka harus mati kelaparan.
Keadaan yang seperti itu, secara tidak langsung akan mengganggu psikologi si anak. Pasti di dalam hati si anak ada sebuah kecemburuan terhadap haknya untuk dapat bersekolah. Mereka akan merasa malu jika bertemu dengan teman-temannya yang berseragam rapi dengan senyum yang sumringah, sedangkan dia hanya berpakaian compang-camping dengan senyum yang terpaksa. Semakin lama si anak akan semakin merasa tersudutkan, merasa tak punya teman, hingga akhirnya mengurung diri dari kerumunan orang.

Ketika kita dihadapkan pada posisi diatas, itu bukanlah suatu akhir dari kehidupan. Ketika kita tidak bisa duduk di bangku sekolah seperti yang lain, masih banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menimba ilmu, karena ilmu tidak didapat hanya dari bangku sekolah melainkan dapat melalui bermacam-macam hal. Dan yang perlu kita ketahui, ilmu itu banyak macamnya, bukan sekedar ilmu matematika (hitung-hitungan), ilmu bahasa inggris, dan lain sebagainya, tetapi ada ilmu lain yang lebih berharga yaitu ilmu kehidupan.

Ilmu kehidupan inilah yang bisa kita dapatkan tanpa harus duduk di bangku sekolah. Seorang anak jalanan pun memiliki banyak ilmu kehidupan mulai dari bagaimana caranya untuk bertahan hidup, kerja keras cari uang, dan lain sebagainya. Bahkan bisa dikatakan sepintar apapun akademik seseorang tidak akan sukses jika tak memiliki ilmu kehidupan. Percuma pandai dalam segala hal tetapi jika dalam dirinya tidak terdapat sifat kemanusiaan dan kesopanan tak akan ada orang yang mau berteman dengannya.

Begitupun sebaliknya, meskipun tak seberapa pandai dalam akademik, namun kita memiliki kepribadian yang ulet, pantang menyerah dan juga memiliki jiwa kemanusiaan, kesopanan, kesetiakawanan dna lain sebagainya kita akan memiliki banyak teman, rezeki lancar dan dapat dibilang lebih sukses daripada orang yang hanya mengandalkan kepandaiannya.

Orang yang pandai dan merasa dirinya lebih dari yang lain akan kalah dengan seseorang yang biasa-biasa saja namun sangat tekun dan ulet dalam belajar. Ketika kita memiliki suatu impian dan kita ingin mewujudkannya, maka jangan malas-malas untuk belajar. Tidak perlu khawatir ketika kita memiliki impian yang begitu tinggi tetapi kita hanyalah seorang anak jalanan yang tak pernah tahu bagaimana suasana sekolah, karena seperti yang saya katakan tadi, ilmu tidak hanya didapat melalui bangku sekolah. Bagaimana caranya? Banyak sekali.

Contohnya, pasti dalam kehidupan sehari-hari kita memiliki banyak jenis teman atau tetangga, dari situlah kita bisa mencoba meminta bantuan mereka untuk bersedia mengajari kita agar sedikit banyak kita bisa paham minimal mengerti.

Contoh kedua, disekitaran kita pasti banyak sampah-sampah buku yang dibuang orang karena mungkin merasa sudah tidak butuh buku tersebut. Cobalah untuk memungutnya kemudian bacalah, siapa tahu ada informasi-informasi penting yang berhubungan dengan terwujudnya impian kita. Karena ilmu adalah jendela dunia, dari bukulah kita dapat mengetahui banyak hal, jangan sampai keterbatasan ekonomi menjadikan kita buta akan kehidupan luar.

Mari kita buktikan bahwa tak selalu orang pinggiran, anak jalanan dan sejenisnya hidup hanya bergantung atas belas kasihan orang lain dan rendah di mata orang-orang tinggi.

Oleh sebab itu, janganlah kita merasa tidak percaya diri jika kita tak bisa bersekolah, belajar yang rajin dan ulet agar impian kita dapat terwujud. Buktikan pada dunia jika orang rendah juga bisa menjulang tinggi pada waktunya. Karena Allah sudah menjanjikan bahwa “Sesudah kesulitan, ada kemudahan”, jika kita benar bersungguh-sungguh dalam meraih sesuatu maka keberhasilan akan siap menyambut dengan leluasa. Roda kehidupan akan berputar sesuai dengan kegigihan diri kita masing-masing, jika kita gigih dalam belajar roda kita akan menggelinding dan membawa kita ke titik atas, begitupun sebaliknya, jika kita sudah diberi karunia-Nya suatu kepandaian tetapi kita tidak bisa menjaga dan mengamalkannya, suatu ketika kepandaian tersebut diambil alih lagi oleh Allah dan diberikan kepada orang yang layak menerimanya. Intinya, sukses tidaknya seseorang dlihat dari kegigihannya dalam meraih cita-cita tersebut, bukan karena kepandaiannya ataupun kekayaannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

iklan DPRD iklan caleg

Populer

More like this
Related

DISIPLIN POSITIF MULAI DARI RUMAH HINGGA KE SEKOLAH

Penulis : Nasruddin, S.HI - Mahasiswa Program Pascasarjana Manajemen...

PERAN GURU UNTUK SISWA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI

Oleh : Riska Harmelia – Mahasiswa Semester III Pendidikan...

Problem Based Blended Learning sebagai Bentuk Implementasi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Oleh : Fahmi Yahya - Dosen Pendidikan Fisika Universitas Samawa, Mahasiswa...

PARADIGMA PENDIDIKAN PROGRESIF PROFETIK SEBAGAI PILAR PENDIDIKAN BERPENCIRI DALAM MENGHADAPI TANTANGAN PENDIDIKAN GLOBAL

OLEH: SYAIFULLAH, S.Ag - Mahasiswa Program Pascasarjan Manajemen Inovasi...