Mengenal “Irritable Bowel Syndrome (IBS)”

Date:

KabarSumbawa.com – Kadang sedikit asing mendengar kata kata di atas tetapi beberapa dari kita sering mengalami hal-hal yang berkaitan dengan Irritable bowel syndrome (IBS). Untuk itu maka akan kita bahas sedikit mengenai kosakata diatas.

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan kronik pada saluran pencernaan. IBS bisa bersifat hilang timbul dengan dengan waktu yang bervariasi.

Hingga saat ini penyebab Irritable Bowel Syndrome (IBS) belum diketahui dengan pasti, namun banyak penelitian mengaitkan IBS dengan sistem sarIrritable Bowel Syndromeaf. Beberapa penyebab lain yang berperan dalam IBS adalah:

  • Kontraksi otot di usus. Dinding usus dilapisi dengan lapisan otot yang berkontraksi saat memindahkan makanan melalui saluran pencernaan. Kontraksi yang lebih kuat dan bertahan lebih lama dari biasanya dapat menyebabkan gas, kembung dan diare. Kontraksi usus yang lemah dapat memperlambat perjalanan makanan dan menyebabkan tinja yang keras dan kering.
  • Sistem saraf. Sinyal yang terkoordinasi dengan buruk antara otak dan usus dapat menyebabkan tubuh Anda bereaksi berlebihan terhadap perubahan yang biasanya terjadi pada proses pencernaan, yang mengakibatkan rasa sakit, diare, atau sembelit.
  • Peradangan di usus. Beberapa orang dengan IBS memiliki peningkatan jumlah sel sistem kekebalan di usus mereka. Respons sistem kekebalan ini terkait dengan rasa sakit dan diare.
  • Infeksi parah. IBS dapat berkembang setelah serangan diare yang parah (gastroenteritis) yang disebabkan oleh bakteri atau virus. IBS juga dapat dikaitkan dengan kelebihan bakteri di usus (pertumbuhan bakteri berlebihan).
  • Perubahan bakteri dalam usus (mikroflora). Mikroflora adalah bakteri “baik” yang berada di usus dan memainkan peran kunci dalam kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa mikroflora pada orang dengan IBS mungkin berbeda dari mikroflora pada orang sehat.
Baca juga:  Dikes Himbau Masyarakat Waspada Flu Singapura

Tanda dan gejala dari IBS sangat bervariasi, diantaranya termasuk kram, sakit perut, kembung, gas, dan diare atau sembelit, atau keduanya. IBS adalah kondisi kronis yang harus dikelola untuk jangka panjang. Banyak orang kadang-kadang memiliki tanda dan gejala IBS. Tetapi Anda lebih mungkin menderita sindrom ini jika:

  1. Muda. IBS terjadi lebih sering pada orang di bawah usia 50 tahun.
  2. Perempuan. Di Amerika Serikat, IBS lebih umum di kalangan wanita. Terapi estrogen sebelum atau setelah menopause juga merupakan faktor risiko untuk IBS.
  3. Memiliki riwayat keluarga IBS. Gen dapat berperan, seperti halnya faktor bersama di lingkungan keluarga atau kombinasi gen dan lingkungan.
  4. Memiliki masalah kesehatan mental. Kecemasan, depresi dan masalah kesehatan mental lainnya berhubungan dengan IBS. Riwayat pelecehan seksual, fisik, atau emosional juga bisa menjadi faktor risiko.

Terdapat kriteria untuk mendiagnosis IBS yang biasa dipakai adalah Kriteria Roma IV yaitu:Nyeri perut berulang, rata-rata, setidaknya 1 hari / minggu dalam 3 bulan terakhir, terkait dengan dua atau lebih kriteria berikut:

  1. Terkait dengan buang air besar.
  2. Terkait dengan perubahan frekuensi feses.
  3. Terkait dengan perubahan bentuk (penampilan) feses.
Baca juga:  Dikes Himbau Masyarakat Waspada Flu Singapura

Kriteria dipenuhi selama 3 bulan terakhir dengan onset gejala setidaknya 6 bulan sebelum diagnosis. untuk menyingkirkan penyebab lain mungkin kita harus melakukan beberapa prosedur pemeriksaan meliputi: tes darah,pemeriksaan tinja dan oemerksaan lain seperti endokopi saluran cerna.

Pencegahan

Pengatasi stres dapat membantu mencegah atau mengurangi gejala IBS. Patut dipertimbangkan jika mencoba untuk:

  • Konseling. Penelitian telah menunjukkan bahwa psikoterapi dapat memberikan pengurangan gejala yang signifikan dan tahan lama.
  • Rutin berolahraga. Penanganan irritable bowel syndrome yang paling mudah adalah dengan berolahraga. Olahraga seperti senam aerobik atau bersepeda, dapat meningkatkan pergerakkan usus dan mengurangi tingkat stres.
  • Mengonsumsi obat-obatan. Beberapa obat-obatan yang mungkin dapat digunakan pada penderita IBS: Pencahar, Suplemen serat., probiotik.

Tetapi jika ada keluarga atau bahkan kita sendiri yang mengalami hal hal tersebut diatas, namun setelah mencoba cara untuk menghilangkan pencetus, mengurangi gejala dengan obat obatan tetapi tidak berhasil atau tidak mendapatkan perbaikan maka jangan sungkan untuk menghubungi dokter terdekat di lingkungan rumah anda. SALAM SEHAT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

iklan DPRD iklan caleg

Populer

More like this
Related

Dikes Himbau Masyarakat Waspada Flu Singapura

Kabupaten Sumbawa, Kabarsumbawa.com - Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa...

Dikes Sumbawa Atensi Peningkatakan Kasus DBD

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)...

FKH UNDIKMA Latih Petugas Kesehatan Hewan Pulau Sumbawa Cara Pengendalian dan Penanggulangan Wabah Penyakit

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Fakultas Kedokteran Hewan (FHK) Universitas...

Tahun Ini, Pemda Sumbawa Rehab 11 Pustu

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati...