Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Untuk mengembalikan fungsi hutan khususnya di Sumbawa, sebanyak 833.000 pohon Sengon Laut Salomon ditanam di areal 1000 hektar BKPH Empang Plampang.
Penamanam tersebut merupakan kerjasama antara Kementrian LHK, Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Sumbawa, BKPH Empang Plampang dan CV. Sahabat Forestry.
Direktur CV. Sahabat Forestry, Dr. Iwan Jazadi., menjelaskan bahwa kawasan 1000 hektar yang telah dan sedang ditaman hingga akhir Januari mendatang merupakan kawasan satuan hutan Empang Plampang yang merupakan hutan produksi yang selama ini telah menjadi lahan rambahan secara illegal.
“suasananya memang sudah tidak ada pohon. Tentu memiliki dampak lingkungan yang serius. Kami dari sahabat Forestry yang notabene orang-orang Sumbawa, berfikir bagaimana cara untuk menangani dan mengembalikan fungsi hutan, namun tetap bisa mengakomodir kepentingan petani yang sudah menguasai lahan ini.” jelasnya
Dengan penanaman pohon yang berjangka menengah 5 sampai 10 tahun kedepan hingga jagka panjang dengan namanan tungpangsari lanjutnya, akan dapat mengakumulasikan semua pihak, seperti para petani yang telah menguasi lahan tersebut. Tidak sampai disitu, pihaknya juga proaktif dalam mensisialisasikan dan member pelatihan kepada para petani.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, ir. Madani Mukarom, mengatakan bahwa hal tersebut merupakan salah satu penerapan program yang didorong oleh kementrian kepada KPH untuk melakukan kerjasama kemitraan dengan segala pihak baik kelompok, koperasi, bumdes, badan usaha, hingga perorangan dalam memperbaiki fungsi hutan.
“kawasan hutan yang sudah rusak, diharapkan dengan skema kemitraan ini tumbuh usaha-uasaha masyarakat yang bisa dibawah oleh badan usaha, bisa kelompok dan perorangan. Sampai saat ini, bersama sahabat forstri sudah mencapai 1000 hektar”. Katanya.
Demikian Wakil Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah, mengatakan bahwa Kondisi hutan Sumbawa sudah mendekati rusak, kalau tidak segera kita tanggulangi maka akan menimbulkan dampak lingkungan yang sangat serius. “inilah fungsi penanaman hari ini, untuk mengembalikan fungsi hutan”. Ujarnya.
Wabub melihat, penanaman tersebut selain mengembalikan fungsi hutan, juga bisa membirikan keuntungan untuk semua pihak terutama para masyarakat. “jadi fungsi hutan dikembalika, masyarakat dapat hasil, kemitraan (Sahabat Forestry) juga dapat”, katanya.
Untuk pemasaran lanjut Wabub, sengon ini merupakan pohon industry, sehingga ia berharap Sumbawa bisa melakukan ekspor pohon sengon keluar Negri. (KS/aly)