Sumbawa Barat, Kabar Sumbawa – Bagi para pemilik Kartu Pariri untuk Lansia dan Penyandang Cacat boleh bernafas lega karena bulan ini dananya akan dikucurkan. Sementara, untuk Pariri Kesehatan, data yang sudah dibuatkan kartu BPJS nya sudah mencapai 50%. Sedangkan untuk Kartu Bariri Tani, Bariri Ternak, Bariri Nelayan, dan Bariri UMKM datanya masih dalam tahap verifikasj dan Bank-Bank yang ditunjuk sudah siap mengeksekusi.
Bupati Sumbawa Barat, Ir. H. W. Musyafirin kepada wartawan, Jum’at (5/1) usai shalat Jum’at di Masjid Agung Darussalam menjelaskan, ada beberapa tugas yang telah disepakati dalam rapat bersama dinas terkait dan perbankan. Mengenai Kartu Pariri untuk Penyandang Cacat dan Lansia sebanyak 4864 orang, dananya akan dikucurkan bulan ini sebesar Rp.250 ribu per orang yang bisa diambil melalui kantor pos dengan menunjukkan KTP dan Kartu Paririnya. Sedangkan untuk Pariri Kesehatan, 50% sudah dibuatkan kartu BPJS.
“Saya melihat kesiapan leading sectornya, contohnya BPJS untuk Kartu Pariri Sehat” ungkap bupati seraya menambahkan bahwa iuran untuk BPJS sebesar Rp.23.500/bulan.
Sementara itu, lanjutnya, untuk program Kartu Bariri seperti Kartu Bariri Tani, Bariri Nelayan, Bariri Ternak, dan Bariri UMKM akan dikucurkan melalui Bank-Bank yang ditunjuk. Seperti Kartu Bariri Tani, dan Bariri Ternak yang mengelola dananya adalah Bank Pembangunan Daerah. Dari data yang sudah masuk, mereka bahkan sudah jalan. Sudah ada sekitar 600 orang yang sudah dibuatkan rekening.
“Untuk Bariri Ternak, data yang akan dapat bantuan ternak,sedang dalam proses verifikasi.” Terangnya.
Kartu Bariri Nelayan yang diberikan kepada Nelayan, juga sudah siap. Saat ini tinggal menghubungkan dengan Bank yang ditunjuk yakni Bank BRI. Sementara untuk Bariri UMKM, dari data yang terverifikasi, usulan dari peliuk PDPGR sekitar 33.6 milliar, dan terverifikasi menjadi 26.1 milliar.
“Ini yang terus digodok, kita minta bank bukan cuma sebagai penyalur, tapi juga sebagai eksekutor penyaluran kartu Bariri UMKM ini. Jadi mereka juga menentukan, berapa besaran bantuan yang didapat oleh penerima bantuan ini,” jelasnya.
Walaupun demikian, uang 26.1 milliar yang diverifikasi tersebut, akan disesuaikan jenis usahanya oleh pihak Bank dengan standar SOP yang mereka miliki.
“Jadi semua itu akan di tinjau. Itu yang sudah kita rapatkan tadi. Nelayan dengan BRI, ternak dan tani dengan BPD, kemudian UMKM dengan bank mandiri.” ujar Bupati.
Bantuan yang diberikan kepada para pemegang Kartu Pariri ini, lanjutnya, akan diberikan dalam bentuk barang, tergantung DPA dari masing-masing dinas. Tetapi, mereka diwajibkan membuka rekening di Bank yang ditunjuk. Ia mencontohkan, bagi yang menerima bantuan perahu, mereka harus membuka rekening di bank BRI. Dan mereka harus memiliki uang 10% dari nilai bantuan yang diterima. Misalnya, harga perahu bantuan yang diberikan sebesar Rp.20 juta. Maka si penerima bantuan harus membuka rekening dengan menyiapkan Rp.2 juta untuk membuka rekening.
“Ini yang masih terus diverifikasi. Nanti, mereka (penerima bantuan_red) harus mengembalikan uang ini dengan cara menabung ke akun rekeningnya masing-masing. Jika tabungannya sudah mencapai 150%, baru uangnya benar-benar milik si penerima bantuan dan bisa diambil untuk dipindah bukukan ke rekening pribadinya.” Pungkasnya dengan menambahkan, cara ini dilakukan sekaligus juga untuk mengajar mereka untuk menabung, dan untuk mengajari modal ini agar digunakan secara bertanggung jawab.(KS04)