Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa — Dari 25 Puskesmas yang ada di Kabupaten Sumbawa, saat ini baru satu puskesmas yang sudah terakreditasi, yakni UPT Puskesmas Empang. Akreditasi Puskesmas empang tersebut dilaksanakan tahun ini oleh tim penilai akreditasi pusat dari Kementerian Kesehatan RI, awal Tahun 2016 lalu. Minggu depan rencananya Puskesmas unit II Sumbawa akan dinilai tim pusat.
Sekretaris Dikes Sumbawa
“Insya Allah dari 25 puskesmas yang ada, kami optimis di Tahun 2019 seluruhnya sudah terakreditasi, sesuai kebijakan pemrintah pusat,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Drs. Junaidi APT, Msi kepada Kabar Sumbawa di ruang kerjanya, Jum’at (02/12/2016).
Dikatakan, akreditasi puskesmas merupakan kebijakan pusat, karena seluruh puskesmas di Indonesia diharapkan sudah terakreditasi pada tahun 2019. Di Kabupaten Sumbawa proses akreditasi puskesmas dilakukan secara bertahap dari 24 puskemas yang belum terakreditasi.
“Untuk tahun depan ada 8 puskesmas yang akan diakreditasi, yakni UPT Puskesmas Alas, Utan, Moyo Hilir, Unit I, Unter Iwis, Plampang, Labuhan Badas dan Moyo Hulu. Sedang puskesmas lainnya direncanakan dilaksanakan di Tahun 2019,” kata Junaidi.
Saat ini, kata Junaidi, tengah dilaksanakan persiapan menyangkut kelengkapan peralatan, SDM dan beberapa hal terkait persyaratan dalam elemen penilaian, terutama menyangkut tata kelola, manejemen dan lainnya.
Ditambahkan, di Dinas Kesehatan ada dua tim pendamping bersama seksi terkait secara bersama-sama melakukan pendampingan terhadap puskesmas yang akan menjalani proses akreditasi. Bagaimana mempersiapkan berbagai persayaratan, baik dari sisi manejemen maupun mutu pelayanan berupa dokumen, SOP dan sebagainya. Dan itu juga harus diimplementasikan bukan hanya sekedar menilai dokumen tetapi bagaimana dokumen-dokumen tertulis, SOP harus dimplementasikan dalam rangka meningkatkan pelayanan, sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
“Ada sekitar 700 item elemen penilaian dan itu yang harus dipenuhi,” jelasnya.
Evaluasi juga dilakukan secara berkala oleh tim pendamping, bahkan pra survey sudah dilakukan monitoring, sebelum dilakukan survey oleh tim survey dari pusat.
“Minimal skornya 70 baru bisa diajukan untuk dinilai. Apa kekurangannya akan terus dievaluasi oleh tim pendamping. Kalau misalnya unit II lulus tahun ini tinggal 23 puskesmas yang akan dinilai, kami juga sangat berharap bantuan melalui dana DAK maupun bantuan dari pemda untuk mensupport proses akreditasi puskesmas ini. Karena beberapa persyaratan fisik yang juga harus dipenuhi,” tandas Sekdis Kesehatan Sumbawa (KS/001)
