Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa—Oknum anggota TNI, Serda. Mulyadi (Anggota Kodim 1607 Sumbawa) dibuat lari pontang-panting mendapat ancaman clurit dari seorang penjual gado-gado yang kesehariannya berjualan di samping Masjid Agung Nurul Huda Sumbawa Besar. Beruntung warga sekitar mendengar teriakan Mulyadi yang meminta tolong sehingga pertikaian keduannya dapat dilerai.
Kepada Kabar Sumbawa, Serda Mulyadi menuturkan kronologis kejadiannya, kedatangannya ke penjual gado-gado adalah untuk menanyakan alasan tidak melayani anaknya, justru Mul sapaan akrabnya mengaku diperlakukan kasar oleh oknum penjual gado-gado, MR (52). Bahkan sempat dipukul dan dikejar dengan senjata clurit. Kejadian itu terjadi Selasa malam (12/7) sekitar Pukul 20.00 (Wita).
Dijelaskan, awalnya ia ditemui anaknya dan mengadukan perihal tidak dilayani saat membeli gado-gado di warung milik MR. Kepada ayahnya, anak tersebut mengeluh dan menangis lantaran tidak dilayani penjual gado-gado. Mendapat aduan dari anaknya Mul kemudian menemui penjual gado-gado tersebut dengan niat menanyakan kenapa anaknya tidak dilayani. “Kami sempat bersitegang dan akhirnya MR meninju saya dan mengancam dengan clurit, dalam keadaan pincang lantaran patah kaki akibat kecelakaan kendaraan, saya berusaha lari sekencang-kencangnya dan meminta tolong beruntung ada warga yang membantu saya,” ujarnya.
Terhadap kejadian tersebut, anggota unit Intel Kodim telah mengamankan pelaku di Makodim 1607 Sumbawa untuk dimintai keterangannya. Adapun barang bukti senjata tajam jenis clurit telah diamankan pihak TNI.
Kejadian yang berlangsung cepat tersebut baru diketahui warga sekitar di komplek asrama lama Kodim 1607 Sumbawa sekitar 15 menit kemudian. Bahkan santer tersiar kabar bahwa Serda Mulyadi ditebas orang tidak dikenal.
Dalam waktu sekejap warga sekitar memadati TKP dan di depan rumah dinas Serda Mulyadi. Mereka penasaran dengan kejadian yang sebenarnya.
Komandan Kodim 1607 Sumbawa, Letkol Arh. Sumanto, yang dikonfirmasi, menyebutkan bahwa kejadian itu dipicu adanya kesalahpahaman antara pedagang gado-gado dengan anggotanya. Untuk itu pihaknya akan mengupayakan penyelesaian dengan cara kekeluargaan.
“Kita akan selesaikan dengan kekeluargaan. Sudah dilakukan, nggak ada persoalan lagi. Saya sih gak mau, karena ini masyarakat. Kalau hal yang masih bisa kita selesaikan secara kekeluargaan ya kita selesaikan,” imbuh Dandim.
Ia menambahkan bahwa pelaku berada di Kodim untuk dimintai keterangan, dengan harapan kejadian serupa tidak terulang kembali. (KS/YD)
bgmn kalau aparat sdh di bgt kan,jd apa republik ini coba aparat berbuat sprti itu bs heboh skali di media di bilang ham lh,ini itu lh sbr lh bng ini adlh cobaan untk kt