Kapolres Sumbawa
Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa—Kasus ancaman teror bom di dalam pesawat di Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa Besar yang terjadi pada Kamis (7/7) lalu, saat ini ditangani secara intensif oleh Kepolisian Resor Sumbawa. “Telah dilakukan pendalaman terkait kasus ini, bahkan handphone pelaku telah ditelusuri tentang out going call dan income incall apakah ada dari beberpa panggilan masuk dan panggilan keluar ada keterkaitan dengan beberapa teror yang terjadi,” ujar Kapolres Sumbawa, AKBP. Muhammad,SIK.
Sejauh ini kata Kapolres Sumbawa, dari hasil pemeriksaan pelaku mengaku kepada penyidik hanya sekedar bercanda, berdasarkan keterangan dari beberapa temannya, pelaku suka bercanda melewati batas yang ujungnya merugikan dirinya sendiri.
Kapolres menghimbau, agar kejadian ini menjadi pembejaran bagi masyarakat yang lain, terutama kepada penumpang pesawat diharapkan berhati-hati dalam bercanda, karena tidak hanya di bandara tetapi di terminal dan tempat-tempat konsentrasi massa hal itu bisa berujung pada tindakan yang membahayakan. “Masih dilakukan pendalaman dan pelaku statusnya masih saksi. Pihak keluarga bersangkutan juga belum dating menemui pelaku,” tandas Kapolres.
Sebagaimana diketahui kasus tersebut berawal ketika salah seorang penumpang kelas ekonomy, Bayu Putra Perdana (20) asal Surabaya yang bekerja sebagai buruh proyek Labuhan Badas, mengaku membawa bom di dalam tas ranselnya setelah pramugari meminta supaya tas ranselnya tersebut dinaikan ke atas. Kepada Pramugari, Bayu mengatakan jangan diganggu ransel itu karena ada Bom. Dengan paniknya Pramugari melaporkan hal tersebut kepada Kapten pesawat.
Oleh Kapten pesawat langsung mematikan mesin pesawat. Kemudian seluruh penumpang diturunkan termasuk di dalamnya Kapolres Sumbawa AKBP Muhammad, S.IK, Kasat Lantas Polres Sumbawa, AKP Edy Sudarma Korniawan beserta keluarga.
Hingga saat ini pelaku masih diamankan di Satreskrim Polres Sumbawa. (KS/YD)
 lalu, saat ini ditangani secara){kind=link}