Mahasiswa UNSA Ciptakan Alat Perangkap Tikus Elektrik

Date:

Sumbawa Besar. Kabar Sumbawa, Hasyim Muhammad, seorang mahasiswa semester 8 Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Samawa (UNSA) terinspirasi dari sebuah alat perangkat tikus yang konvensional untuk menciptakan alat tikus elektrik. Yang mana jaman dulu orang menggunakan kandang/perangkat tikus dengan tiga macam cara, yaitu menggunakan kandang besi biasa, menggunakan lem tikus dan menggunakan racun tikus.

Hasym Muhammad dan temuannya

Dari kondisi tersebut Ia mengungkapkan bahwa ketiga cara tersebut mempunyai banyak kelemahan. Pertama, menggunakan kandang besi, meskipun tikusnya tertangkap, namun tidak mempunyai alarm di dalamnya, sehingga kita tidak dapat memprediksi kapan tikus itu telah terperangkap atau tidak. Begitu juga dengan lem tikus, kelemahannya adalah kita beli hanya untuk sekali pakai, setelah dipakai langsung dibuang. Sedangkan menggunakan racun tikus, memang efektif karena racun tersebut langsung diberikan ke makanannya, sehingga tikus mati dalam jangka waktu tertentu, namun yang menjadi kelemahannya adalah bangkainya, jika tidak segera ditemukan, maka bangkai tikus akan membusuk dan sangat bau serta terjadi polusi.

Dalam kebimbangan tersebut Ia terinspirasi untuk membuat dan mengembangkan perangkap tikus eletrik dengan beberapa alat bekas yang mudah ditemukan dan ramah lingkungan serta tidak memakan banyak biaya. Jadi yang membutuhkan biaya disini hanya bel saja, dan bel ini nantinya akan berfungsi sebagai alarmnya. Alarm tersebut berfungsi untuk mengetahui apakah tikus sudah terperangkap atau tidak. Kemudian dari segi keamanannya bahwa alat yang dikembangkan ini sangat aman, karena disini telah dibuat model rumahnya. Didalm alat tersebut akan ada beberapa alat, seperti flat seng dan triplek, kardus bekas, lem sebagai perekat, Tupperware bekas yang sudah tidak terpakai, dan kabel serta stop kontaknya. Alat ini juga hemat energi, meskipun telah di cok, aliran listriknya tidak akan mengalir begitu saja, apabila tikus terkena perangkap, baru aliran listriknya mengalir. Arus listrik tersebut sangat efektif untuk membunuh tikus dan alarm akan berbunyi ketika tikus terperangkap. “Kedepannya saya akan kembangkan alat ini agar lebih praktis karena sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam skala rumah tangga,” ringkasnya kepada wartawan, Rabu (27/4)

Romi Aprianto, M.Sc selaku kaprodi Pendidikan Fisiska UNSA mengatakan bahwa, selain sebagai alat perangkap tikus alat sederhana ini juga bisa mendeteksi banjir atau keadaan pasang surut air, kemudian alat ini bisa digunakan untuk berbagai hal, termasuk untuk mendeteksi hama di sawah, tinggal bagaimana nanti bisa dikembangkan dan dibuat lebih sempurna. “ Saya sangat mendukung sekali apa yang menjadi penemuan mahasiswa ini, tentunya kedepan saya berharap alat-alat seperti ini bisa terus dikembangkan,” pungkasnya. (Ron)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

iklan DPRD iklan caleg

Populer

More like this
Related

FKH UNDIKMA Latih Petugas Kesehatan Hewan Pulau Sumbawa Cara Pengendalian dan Penanggulangan Wabah Penyakit

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Fakultas Kedokteran Hewan (FHK) Universitas...

EDUTECHNOPRENEURSHIP : Profil Lulusan Program Studi Sarjana (S1) Teknologi Pendidikan

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa - Edutechnopreneurship, merupakan rumusan profil lulusan...

MAHASISWA FKES UNSA LAKUKAN PENYULUHAN TINGKATKAN KESEHATAN REMAJA

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Kesehatan reproduksi diartikan sebagai suatu...

FKES UNSA Peduli Stunting (Penting) Gelar Penyuluhan

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Sebagai bentuk kepedulian civitas akademika...