Sumbawa—Elemen mahasiswa tidak tinggal diam untuk memperlihatkan bentuk kepeduliannya terhadap pengungsi Rohingya yang kini sedang berada di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam. Seperti yang dilakukan mahasiswa yang disuarakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Samawa (UNSA), Senin (01/06/2015).
Dengan membawa isu kemanusiaan, mahasiswa mendatangi kantor Bupati Sumbawa sembari berorasi agar bentuk kepedulian tidak hanya diperlihatkan oleh Pemerintah Propinsi Nangroe Aceh Darussalam tapi juga Pemerintah Daerah Sumbawa. Karena mereka memandang bahwa etnis Rohingya juga manusia sama seperti masyarakat di Sumbawa.
Aksi unjuk rasa tersebut mereka (PMII) gelar sebagai wujud peringatan Hari Lahirnya Pancasila yang di mana nilai sila-sila juga mengamanatkan kepada rakyat dan pemerintah negara ini untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
“Aksi ini wujud dari peringatan hari lahirnya Pancasila dan implementasi amanat nilai-nilai Pancasila,” jelas Ketua Komisariat PMII UNSA, Sulibat yang ditemui usai unjuk rasa.
Meski unjuk rasa tersebut terbilang normatif tanpa adanya anarkisme, tapi mahasiswa tetap dikawal oleh aparat kepolisian dan sat Pol PP yang mengamankan jalannya aksi unjuk rasa. Bahkan Pol PP memberikan tumpangan kepada mahasiswa untuk kembali ke tempat mereka berkumpul di taman lapangan pahlawan. (KN)