Sumbawa—Hingga Maret 2015, ULP Sumbawa telah bekerja dan melakukan proses pelelangan hingga pengumuman tender pengadaan barang dan jasa. Tercatat ada 85 paket pengadaan sesuai rencana umum pengadaan tahun ini.
Paket lelang untuk tahun 2015 sesuai rencana umum pengadaan sebesar 83 paket. Dari 83 paket itu, dokumen yang masuk ke ULP sudah 72 paket terdiri dari paket konstruksi 16 paket sebesar Rp 65.169.996.500.00, untuk barang ada 8 paket sebesar Rp 12.125.000.00., konsultasi ada 2 paket, Rp 333.000.00, paket jasa lainnya Rp 213.620.000.00.
“Yang sudah selesai lelang yaitu 5 paket dan telah ditentukan pemenangnya termasuk paket yang gagal di tahun 2014 yaitu paket pengadaan sapi, dalam proses lelang ada 17 paket, yang diperbaiki dokumen 1 paket. Sedangkan yang sudah selesai diperbaiki tapi belum dilelang ada 5 paket,” jelas Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Pembangunan (APP) Setda Sumbawa, Wirawan, saat ditemui di sela-sela kesibukannya.
Menurutnya, proyek yang dilelang dilakukan melalui LPSE dengan mekanisme E-Katalog sebanyak 17 paket. Paket-paket yang sudah dilelang antara lain, pengadaan sapi Rp 7.410.083.000., pengadaan kambing Rp 671.372.000., ventilator RSUD Rp 800.875.000., perencanaan RSUD Rp 750.000.000 dan internet provider Rp 200.000.000.
Ia menyampaikan bahwa tanggal 1 April (hari ini, red) akan ada pengumuman 7 paket jalan hotmix Kabupaten. Dalam hal ini, ULP berkomitmen mempercepat proses lelang dan telah berkoordinasi dengan SKPD agar segera masukan dokumen pengadaan ke ULP untuk cepat diverifikasi. Agar tidak ada lagi kasus lelang gagal gara-gara terlambat yang berdampak pada peminatnya tidak berani masukan penawaran karena terbatasnya waktu.
Wirawan menambahkan, tahun ini ULP mendapatkan rejeki kerjasama dengan LKPP. “Mereka akan membantu dan datang ke Sumbawa mengadakan sosialisasi sekaligus bedah kasus persoalan tender proyek dan pengunaan anggaran. Agar nanti dalam proses pengadaan barang dan jasa betul-betul on the track dan jangan sampai berujung pada kasus hukum,” terangnya.
Di samping itu, ia mengutarakan bahwa Pemkab Sumbawa akan bekerjasama dengan LPSE jawa Barat, meminta bantuan mereka untuk mendampingi dalam rangka keinginan LPSE Sumbawa untuk menjadi LPSE yang tersandarisasi secara nasional. Begitu telah terstandarisasi secara nasional, maka akan mengajukan untuk mendapatkan ISO 9001 di bidang pelayanan informasi dan ISO 27001 di bidang keamanan informasi.
“Targetnya ULPnya standard an LPSEnya standar agar proses pengadaan barang dan jasa kredibel, akuntabel dan dapat dipertanggung jawabkan. Sekarang sudah kredibel tapi ingin terstandarisasi karena masih ada kekurangan dari LPSE yang sudah jauh lebih maju di Indonesia. Sekarang mempersiapkan infrastrukturnya,” ujar mantan Kabag Humas Setda Sumbawa tersebut. (KN)